Kamis, 12 Maret 2009

REFLEKSI PERKULIAHAN FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA

Landasan Mempelajari Filsafat :

1. Ontologi (hakekat)

Menurut Laurens Bagus :

Metode Ontologi :

- Abstraksi fisik, yaitu sifat suatu objek

- Abstraksi bentuk, yaitu sifat sekumpulan objek sejenis

- Abstraksi metafisik, yaitu sifat objek general

2. Epistemologi (metode)

- Empirisme (John Locke)

Berdasarkan fakta yang diamati

- Rasionalisme

Mengolah fakta yang diamati

- Fenomenalisme (Immanuel Kant)

Berdasarkan fenomena-fenomena yang terjadi

- Intusionoisme

Berdasarkan analisis-analisis

3. Manfaat

Filsafat terdiri dari Ruang dan Waktu

Ruang dan waktu saling berhubungan erat satu sama lain. Apabila tidak ada salah satu unsur tersebut maka tidak akan ada kehidupan. Apabila tidak ada unsure ruang, maka segala sesuatu terletak pada ruang yang sama maka itu tidak mungkin terjadi. Jika tidak ada waktu maka tidak ada waktu lampau, sekarang maupun yang akan dating, hal itu juga tidak mungkin terjadi.

Filsafat merupakan Aktifitas

Filsafat merupakan Kontradiksi

Filsafat terdiri dari Etika (benar-salah) dan Estetika (keindahan)

Pada filsafat berlaku semua ilmu.

DEFINISI FILSAFAT

Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab فلسة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang "pencinta kebijaksanaan" atau "ilmu". Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".

Definisi kata filsafat bisa dikatakan merupakan sebuah problem falsafi pula. Tetapi, paling tidak bisa dikatakan bahwa "falsafah" itu kira-kira merupakan studi tentang arti dan berlakunya kepercayaan atau pengetahuan manusia pada sisi yang paling dasar dan universal. Studi ini didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektik. Dialektik ini secara singkat bisa dikatakan merupakan sebuah bentuk dialog. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.

FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA

Salah satu tujuan dari filsafat adalah menemukan pemahaman dan tindakan yang sesuai. filsafat erat kaitannya dengan ilmu. karena bagaimana pun, tujuan dipelajari ilmu adalah untuk dapat dipahami kemudian direalisasikan ke dalam kehidupan yang nyata. tanpa pemahaman, ilmu tidak akan mungkin dapat dikuasai.

matematika dan filsafat memiliki hubungan yang cukup erat, dibandingkan ilmu2 lainnya. alasannya, filsafat merupakan pangkal untuk mempelajari ilmu dan matematika adalah ibu dari segala ilmu. ada juga yang beranggapan bahwa filsafat dan matematika adalah ibu dari segala ilmu yang ada. hubungan lainnya dari matematika dan filsafat karena kedua hal ini adalah apriori dan tidak eksperimentalis. hasil dari keduanya tidak memerlukan bukti secara fisik.

di indonesia sendiri pengamalan filsafat dalam ilmu, khususnya matematika, masih sangat amat jarang, bahkan tidak ada. terlebih lagi setelah menjamurnya pusat bimbingan belajar yang mengajarkan rumus2 praktis tanpa menyodorkan dasar pemahaman yang cukup memadai. akhirnya ilmu hanya dipandang sebagai sesuatu yang pragmatis.

berbicara mengenai perlunya belajar matematika, berikut ini jawaban atas hasil pemikiran evawati alisah dan eko prasetyo dharmawan yang dituangkan dalam buku ‘filsafat dunia matematika; pengantar untuk memahami konsep2 matematika’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar