Sabtu, 13 Juni 2009

TUGAS AKHIR PERKULIAHAN FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA

MENGGAPAI FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA

Filsafat Pendidikan Matematika terangkai dari kata filsafat, pendidikan dan matematika. Berikut adalah pengertian dari masing-masing kata dan makna dari keseluruhan kalimat tersebut.

1.PENGERTIAN FILSAFAT
Beberapa definisi ilmu filsafat dari filsuf barat dan timur antara lain:
A. Plato (427sm – 347sm) seorang filsuf yunani yang termasyhur murid socrates dan guru aristoteles, mengatakan: filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).
B. Aristoteles (384 sm – 322sm) mengatakan : filsafat adalah ilmua pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda).
c. Marcus Tullius Cicero (106 SM - 43SM) politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan: Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya.
d. Al-Farabi (meninggal 950M), filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina, mengatakan : Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
e. Immanuel Kant (1724 -1804), yang sering disebut raksasa pikir Barat, mengatakan : Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu:
- apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)
- apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika)
- sampai di manakah pengharapan kita? (dijawab oleh antropologi)
Dari beberapa rumusan tersebut dapat disimpulkan bahwa:
a. Filsafat adalah ‘ilmu istimewa’ yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa kerana masalah-masalah tersebut di luar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
b. Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis
hakikat sarwa yang ada, yaitu:
- hakikat Tuhan,
- hakikat alam semesta, dan
- hakikat manusia,
serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari paham tersebut. Perlu ditambah bahwa definisi-definisi itu sebenarnya tidak bertentangan, hanya penekanannya saja yang berbeda.
Selain Pengertian di atas filsafat juga didefinisikan sebagai :
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Ciri-ciri berfikir filosfi :
1. Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.
2. Berfikir secara sistematis.
3. Menyusun suatu skema konsepsi, dan
4. Menyeluruh.

2.PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.

3.PENGERTIAN MATEMATIKA
Matematika secara umum ditegaskan sebagai penelitian pola dari struktur, perubahan, dan ruang; tak lebih resmi, seorang mungkin mengatakan adalah penelitian bilangan dan angka'. Dalam pandangan formalis, matematika adalah pemeriksaan aksiom yang menegaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi matematika; pandangan lain tergambar dalam filosofi matematika. Struktur spesifik yang diselidiki oleh matematikus sering mempunyai berasal dari Ilmu Pengetahuan Alam, sangat umum di fisika, tetapi matematikawan juga menegaskan dan menyelidiki struktur untuk sebab hanya dalam saja sampai ilmu pasti, karena struktur mungkin menyediakan, untuk kejadian, generalisasi pemersatu bagi beberapa sub-bidang, atau alat membantu untuk perhitungan biasa. Akhirnya, banyak matematikus belajar bidang dilakukan mereka untuk sebab yang hanya estetis saja, melihat ilmu pasti sebagai bentuk seni daripada sebagai ilmu praktis atau terapan.

4.PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN
Filsafat pendidikan adalah pemikiran-pemikiran filsafati tentang pendidikan. Dapat mengkonsentrasikan pada proses pendidikan, dapat pula pada ilmu pendidikan. Jika mengutamakan proses pendidikan, yang dibicarakan adalah cita-cita, bentuk dan metode serta hasil proses belajar itu. Jika mengutamakan ilmu pendidikan maka yang menjadi pusat perhatian adalah konsep, ide dan metode yang digunakan dalam menelaah ilmu pendidikan.
Beberapa aliran filsafat pendidikan;
1. Filsafat pendidikan progresivisme. yang didukung oleh filsafat pragmatisme.
2. Filsafat pendidikan esensialisme. yang didukung oleh idealisme dan realisme; dan
3. Filsafat pendidikan perenialisme yang didukung oleh idealisme.

5. PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA
Filsafat pendidikan matematika termasuk filsafat yang membicarakan proses pendidikan matematika.
Filsafat pendidikan matematika mempersoalkan permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
a. Sifat-sifat dasar matematika
b. Sejarah matematika
c. Psikologi belajar matematika
d. Teori mengajar matematika
e. Psikologis anak dalam kaitannya dengan pertumbuhan konsep matematis.
f. Pengembangan kurikulum matematika sekolah
g. Penerapan kurikulum matematika di sekolah.

Dalam Perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika yang dipelajari adalah filsafat secara umum dan filsafat yang berhubungan dengan pendidikan matematika. Ilmu ini ditujukan kepada para calon pendidik matematika sebagai bekal dalam mengajarkan matematika terutama dalam menghadapi siswa. Filsafat umum yang dipelajari antara lain pilar-pilar filsafat yang terdiri dari Ontologi, Fenomenologi dan Aksiologi, sejarah filsafat mulai dari Zaman Pra Yunani Kuno, Zaman Yunani kuno, Zaman keemasan Filsafat Yunani, Zaman Helintis dan Romawi, Zaman Abad Pertengahan, Zaman Renaissance, Zaman Modern, sampai Zaman Kontemporer (Abad ke-20 dan seterusnya). Selain itu juga mempelajari tokoh-tokoh pengembang Filsafat (filsuf) serta pendapat-pendapatnya.
Sedangkan filsafat yang berhubungan dengan pendidikan matematika mempelajari ilmu dan pesan-pesan filsafat yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika. Antara lain dalam pembelajaran matematika terdapat objek dan subjek filsafat. Pada hakekatnya guru atau pendidik adalah subjek filsafat sedangkan siswa adalah objek filsafat, namun pada kenyataannya pembelajaran yang baik adalah apabila siswa juga berperan sebagai subjek dimana siswa lebih aktif pada saat pembelajaran. Selain itu juga dapat diterapkan dalam mempelajari karakter siswa serta cara memperlakukannya.
Selain hal-hal di atas dalam mempelajari filsafat pendidikan matematika juga melalui tanya jawab di kelas dan pemberian materi melalui elegi serta jargon. Meskipun telah diupayakan dengan banyak elegi maupun jargon, tetap saja tidak akan tuntas dalam mempelajari filsafat pendidikan matematika apabila tidak aktif mencari referensi sendiri. Di samping itu elegi dan jargon lebih mengarah pada filsafat umum sehingga pengetahuan tentang filsafat pendidikan matematika dapat dikatakan kurang.

Satu jika dibagi satu, hasilnya tetap satu. Sangat istimewa..
Satu jika dibagi dua tinggal setengah.
Jika dibagi tiga tinggal sepertiga.
Jika dibagi empat, lima, enam dan seterusnya hasilnya akan semakin kecil bahkan mendekati nol.

Meski tak mudah dalam mempelajari filsafat pendidikan matematika tapi lebih baik jika mencoba untuk menggapai yang seutuhnya dari sisi gelap maupun terangnya, sehingga kita benar-benar mengerti dan dapat mengambil manfaat dari ilmu tersebut.

Kamis, 30 April 2009

ELEGI ANGKA NOL

ELEGI ANGKA NOL
Angka 4:
Aku sangat iri kepada kamu NOL

Angka 0:
Kenapa kamu iri padaku kita sama-sama lambang bilangan.Kalaupun iri harusnya aku yang iri kepadamu,kepada kalian.

Angka 4:
Mengapa?

Angka 0:
Kalian 1,2 ,3 ,4 ,5 ,6 ,7 ,8,…,dst adalah melambangkan angka-angka yang besar dibandingkan dengan aku ini.Aku hanya sekedar bilangan kosong,tidak ada arti apa-apa dibandingkan dengan kalian.Bahkan aku sering diolok-olok sebagai angka yang jelek.0 besar gagal total,0 nilai untuk anak-anak bodoh,0 tanda tidak bisa berbuat apa-apa.Kadang hatiku sakit dengan keadaanku ini,sangat sakit.

Angka 4:
Kamu jangan berputus asa Nol.Tidakkah kamu tahu kamu sangat berarti bagi kita semua
Lihatlah,apa jadinya 10,100,1000000,100000000,10000000000 dst tanpa angka Nol tidak akan bisa besar nilainya.Itu tandanya kamu dibutuhkan.Semua yang ada di dunia ini tidak ada yang sia-sia selama kamu mau berusaha dan bekerja keras.Janganlah kamu bekerja keras karena adanya pamrih,niscaya keberhasilanmu adalah buah dari kerja kerasmu.

Angka 4:
Aku akan bercerita lagi tentang diri kamu Nol.Jangan mengganggap kamu angka sial atau apalah yang menurutmu itu tidak bagus.Kamu sebenarnya adalah individu yang unik dan beda dari kami semua.

Angka 0:
Apakah keunikanku itu.Aku belum tahu.Ceritakanlah itu wahai kawanku

Angka 4:
Baiklah
Aku ambil contoh yang mudah aku adalah angka 4
4x2=8
4x1=4
4x3=12
Dsb…..
Tetapi kamu
4x0=0
5x0=0
6x0=0
7x0=0
dsb
Itulah keunikan kamu,berapapun bilangan yang di kalikan dengan kamu pasti hasilnya kamu sendiri

Angka 4:
Aku juga mempunyai contoh lain
4:2=2
4:1=4
4:4=1
4:8=2
Dst
Tetapi kamu
0:0=1,2,3,4,5,6,7,8,…dst sampai tak terhingga
Ini juga sangat unik.
Kadang-kadang yang bisa melihat kelebihan diri sendiri adalah orang lain.Janganlah kamu merasa minder atau tidak percaya diri.Buang jauh-jauh semua itu.Kita semua sama kedudukannya di hadapan TUHAN YME.Yakinilah itu..

Kamis, 12 Maret 2009

REFLEKSI PERKULIAHAN FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA

Landasan Mempelajari Filsafat :

1. Ontologi (hakekat)

Menurut Laurens Bagus :

Metode Ontologi :

- Abstraksi fisik, yaitu sifat suatu objek

- Abstraksi bentuk, yaitu sifat sekumpulan objek sejenis

- Abstraksi metafisik, yaitu sifat objek general

2. Epistemologi (metode)

- Empirisme (John Locke)

Berdasarkan fakta yang diamati

- Rasionalisme

Mengolah fakta yang diamati

- Fenomenalisme (Immanuel Kant)

Berdasarkan fenomena-fenomena yang terjadi

- Intusionoisme

Berdasarkan analisis-analisis

3. Manfaat

Filsafat terdiri dari Ruang dan Waktu

Ruang dan waktu saling berhubungan erat satu sama lain. Apabila tidak ada salah satu unsur tersebut maka tidak akan ada kehidupan. Apabila tidak ada unsure ruang, maka segala sesuatu terletak pada ruang yang sama maka itu tidak mungkin terjadi. Jika tidak ada waktu maka tidak ada waktu lampau, sekarang maupun yang akan dating, hal itu juga tidak mungkin terjadi.

Filsafat merupakan Aktifitas

Filsafat merupakan Kontradiksi

Filsafat terdiri dari Etika (benar-salah) dan Estetika (keindahan)

Pada filsafat berlaku semua ilmu.

DEFINISI FILSAFAT

Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab فلسة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang "pencinta kebijaksanaan" atau "ilmu". Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".

Definisi kata filsafat bisa dikatakan merupakan sebuah problem falsafi pula. Tetapi, paling tidak bisa dikatakan bahwa "falsafah" itu kira-kira merupakan studi tentang arti dan berlakunya kepercayaan atau pengetahuan manusia pada sisi yang paling dasar dan universal. Studi ini didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektik. Dialektik ini secara singkat bisa dikatakan merupakan sebuah bentuk dialog. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.

FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA

Salah satu tujuan dari filsafat adalah menemukan pemahaman dan tindakan yang sesuai. filsafat erat kaitannya dengan ilmu. karena bagaimana pun, tujuan dipelajari ilmu adalah untuk dapat dipahami kemudian direalisasikan ke dalam kehidupan yang nyata. tanpa pemahaman, ilmu tidak akan mungkin dapat dikuasai.

matematika dan filsafat memiliki hubungan yang cukup erat, dibandingkan ilmu2 lainnya. alasannya, filsafat merupakan pangkal untuk mempelajari ilmu dan matematika adalah ibu dari segala ilmu. ada juga yang beranggapan bahwa filsafat dan matematika adalah ibu dari segala ilmu yang ada. hubungan lainnya dari matematika dan filsafat karena kedua hal ini adalah apriori dan tidak eksperimentalis. hasil dari keduanya tidak memerlukan bukti secara fisik.

di indonesia sendiri pengamalan filsafat dalam ilmu, khususnya matematika, masih sangat amat jarang, bahkan tidak ada. terlebih lagi setelah menjamurnya pusat bimbingan belajar yang mengajarkan rumus2 praktis tanpa menyodorkan dasar pemahaman yang cukup memadai. akhirnya ilmu hanya dipandang sebagai sesuatu yang pragmatis.

berbicara mengenai perlunya belajar matematika, berikut ini jawaban atas hasil pemikiran evawati alisah dan eko prasetyo dharmawan yang dituangkan dalam buku ‘filsafat dunia matematika; pengantar untuk memahami konsep2 matematika’.

Senin, 09 Maret 2009

Tentang Filsafat

Bagaimana matematika menguak keberadaan manusia, dan menjelaskan keruntutan ruang-waktu-materi bagaimana ketergantungan mikrokosmos terhadap makrokosmos, dan sebaliknya. dan bagaimana lokus-lokus terbentuk dan lahir dari pemikiran-nalar,... sanggupkah nalar menjelaskan semuanya??